Hilal adalah bulan sabit terkecil yang dapat dilihat oleh mata manusia beberapa saat setelah matahari terbenam. Rukyat Hilal adalah pengamatan terhadap hilal. Terlihatnya hilal akan didahului peristiwa ijtimak(konjungsi) yaitu saat bulan dan matahari sejajar dalam meridian yang sama yang secara astronomis disebut bulan baru atau new moon. Mathla' adalah tempat atau terbitnya hilal, dilihat dari bumi. Hisab adalah perhitungan astronomis yang berkaitan dengan benda-benda angkasa, seperti bulan, matahari, dll.
Diantara dalil terkait metode syar'i dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan:
صو موا لرؤيته فان غبي عليكم فاكملوا عدة شعبان ثلاثين
"Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah kalian karena melihatnya(hilal). apabila pandangan kalian tersamar(terhalang) , maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban menjadi 30 hari." (HR, Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra.)
Rukyat Hilal adalah metode yang ditetapkan syariat untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan, jadi bukan hisab. Perbedaan mathla' juga tidak berpengaruh pada perbedaan penentuan awal dan akhir Ramadhan, artinya rukyat yang syar'i adalah rukyat global, berlaku bagi seluruh kaum muslim didunia. Demikianlah pendapat mayoritas ulama seperti ulama Hanafiah, Malikiah, dan Hanabilah. Dalam kitab al-Darr al-Mukhtar wa Radd al-muhtar, jid.2, hlm. 131-132 disebutkan, "perbedaan matla' tidak diakui. penduduk timur wajib terkait dengan hasil rukyat penduduk barat, jika rukyat berhasil mereka tetapkan berdasarkan cara-cara yang telah ditentukan."(jadwal imsakiyah ramadhan 1434 H, HTI. Bandung)

0 Response to "Metode Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan"
Post a Comment